Minggu, 20 Januari 2013

Optimalisasi Kecerdasan Anak Sejak Dini dengan Pemberian Stimulasi dan Nutrisi yang tepat pada Anak (Part 2 )

   
2.    Optimalkan Kecerdasan Anak ( Periode Emas )

Menurut Teori psikologi, setelah kelahiran bayi, maka usia yang paling penting dalam pertumbuhan otak anak adalah usia 0 – 2 tahun. Periode inilah yang disebut periode emas. Dalam periode ini terjadi perkembangan saraf otak yang tercepat. Selanjutnya memang terus terjadi perkembangan hingga anak berusia 5 tahun, namun tidak secepat pada usia sebelumnya. Pada masa emas inilah ASI merupakan asupan gizi yang terbaik untuk anak. Karena itulah Islam menganjurkan Ibu untuk menyusui selama 2 tahun penuh. Seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an :

Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan...” (QS. Al Baqarah : 233)

ASI memiliki keunggulan yang luar biasa. Selain mengandung DHA dan zat-zat makro yang penting, ASI dilengkapi pula dengan spectrum vitamin dan mineral yang lengkap. Selain itu, ASI juga mengandung unsur-unsur pertumbuhan non-zat gizi, hormon dan unsur-unsur yang bersifat melindungi tubuh, seperti immunoglobulin A (IgA). Zat ini perlu untuk  membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, manfaat terpenting memberikan ASI ekslusif adalah untuk menjalin ikatan batin yang kuat antara Ibu dan anak.

Cukupi Kebutuhan Otak Anak
Generasi unggul tidak tumbuh dengan sendirinya. Laju tumbuh kembang dan tingkat inteligensia seorang anak sebenarnya tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan saja. Ada tiga faktor yang saling memengaruhi, yaitu genetik atau keturunan, faktor lingkungan, dan faktor gizi.Faktor genetik, meski tidak bisa kita ubah, hanya berkontribusi sekitar 30 persen saja. Sisanya, faktor gizi dan lingkungan (pengasuhan dan stimulasi), bisa dirangsang sebelum dan sesudah si kecil lahir. Meskipun ada banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai makanan bagi otak, namun pada prinsipnya kebutuhan otak ada dua yaitu oksigen dan nutrisi makanan. Enfagrow A+, dengan kandungan nutrisi yang lengkap cukup untuk memenuhi asupan nutrisi yang diperlukan untuk kebutuhan Otak Anak dan tumbuh kmbang anaktumbuh kembang anakhttp://www.meadjohnson.co.id/our-brands/enfa/enfagrow-aBerikut ini merupakan kandungan nutrisi yang terdapat dalam enfagrow A+Enfagrow A+ : 



"Enfagrow A+ dengan Enfa A+ Formula, yaitu komposisi unik ALA, DHA, Prebiotik Fos & Gos, Kolin dan Biotin "

Manfaat DHA untuk usia 0 – 6 bulan, bayi memiliki koordinasi mata-tangan yang lebih baik daripada bayi yang tidak mendapat asupan yang cukup.  Sedangkan manfaat untuk usia 6 bln – 2 tahun adalah DHA meningkatkan produksi hormon penting untuk pertumbuhan otak yang pesat pada usia ini.
Sedangkan Kolin adalah asam amino saturasi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan berperan dalam pembentukan membran sel untuk penyampaian sinyal didalam sistem saraf dan tranmisi saraf kolinergis. Kolin juga memegang peranan dalam berbagai sitem kognisi didalam otak. Kolin adalah prekursor kimia atau ”balok pembangun” yang dibutuhkan untuk neurotransmitter acetylcholin yang telah terbukti oleh penelitian membantu dalam perkembangan memori dan kecerdasan (Anonymous, 2010).
Selain faktor gizi, masih ada faktor Lingkungan dan Stimulus yang mempengaruhi Kecerdasan Otak Anak.
Lingkungan
Para pakar perkembangan anak menegaskan bahwa lingkungan merupakan salah satu elemen penting untuk kecerdasan bayi. Bayi yang dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman akan memiliki emosi yang baik. Sebuah studi menemukan bahwa anak yang mengalami masalah dalam kehidupan awalnya memiliki otak yang ukurannya 30 persen lebih kecil daripada anak yang normal.
Pemberian Stimulus
Setelah lahir, stimulasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan koneksi otaknya. Stimulasi pada usia dini bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat menyusui, menggendong, memandikan, atau memakaikan baju. Stimulasi pada bayi berusia kurang dari tiga bulan dilakukan dengan mengupayakan rasa aman dan nyaman, misalnya dengan memeluk, menatap mata, atau mengajak berbicara
Stimulasi yang bervariasi dalam suasana yang menyenangkan tidak hanya memacu berbagai aspek kecerdasan anak, tetapi juga membuat anak bahagia. Itu sebabnya, Ita menekankan relasi yang dekat antara orangtua dan anak
Berikut tahapan pemberian stimulasi yang dapat Orang tua berikan menurut anjuran dr. Koesnadi Rusmil, Sp.A (K)
Usia 0-3 bulan.
Stimulasi dilakukan dengan mengupayakan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan.  Antara lain dengan memeluk, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, dan berbicara. Anda juga bisa merangsang indera penglihatan dan pendengaran dengan cara membunyikan mainan berbunyi atau berwarna mencolok.
Usia 3-6 bulan.
Di usia ini stimulasi ditambah dengan bermain “cilukba”. Bayi dirangsang untuk tengkurap, telentang, bolak- balik, serta duduk.
Usia 6-9 bulan.
Ajak anak bersalaman, memanggil namanya, dibacakan dongeng, serta dirangsang untuk berdiri.
Usia 9-12 bulan.
Rangsang kreativitasnya dengan cara mengajak ia bermain balok atau memasukkan mainan ke wadah. Ajar anak menyebut mama-papa, ibu-ayah, atau kakak.
Usia 12-18 bulan.
Biarkan anak berlatih mencorat-coret dengan pensil warna, bermain boneka, belajar berjalan, menendang bola, serta menggunakan alat makan.
Usia 18-24 bulan.
 Anak distimulasi dengan menanyakan, menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh, mengenal nama binatang dan benda-benda di sekitar rumah. Rangsang kecerdasan bicara anak dengan mengajaknya bicara tentang kegiatan sehari-hari atau kegiatan mendongeng.
Usia 2-3 tahun.
Ajari anak mengenal konsep ukuran besar dan kecil, di dalam dan luar, mengenal warna, menyebutkan nama teman-temannya. Anak juga sudah bisa diajari menggunakan toilet (toilet training).
Usia 3-4 tahun.
Setelah usia tiga tahun, kegiatan stimulasi diarahkan untuk mempersiapkan anak memasuki dunia sekolah. Misalnya mengajari anak memegang pensil atau mewarnai gambar. Orangtua juga bisa menjadikan kegiatan makan bersama sebagai sarana untuk mengenalkan balita pada variasi makanan dan membiasakan keterampilan makan yang baik.
Masih banyak lagi stimulasi-stimulasi yang dapat orang tua berikan sesuai kondisi anak dan lingkungan.
3.    Stimulasi dini dapat merangsang kecerdasan multiple
Menurut beberapa ahli, kecerdasan awal yang harus dimiliki oleh anak adalah kecerdasan bahasa, karena dengan bahasa segala informasi yang masuk ke dalam otak anak dapat di proses dengan baik dan diterima dengan pemahaman yang utuh dan benar.
Menurut Howard Gardner, pencetus Multiple Intelligence, kecerdasan berbahasa meliputi empat elemen penting, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Nah, pemberian stimulus sejak dini inilah yang sangat berpengaruh pada kemampuan verbal / bahasa anak.
Bahasa pada bayi berkembang melalui beberapa tahapan umum :
·         Mengoceh ( 3 – 6 bulan )
·         Kata pertama yang di pahami ( 6 – 9 bulan )
·         Instruksi sederhana yang di pahami ( 9 – 12 bulan )
·         Kata pertama yang di ucapkan ( 10 – 15 bulan )
·         Penambahan dan penerimaan kosa kata ( lebih dari 300 kosa kata pada usia 2 tahun)
·         Tiga tahun selanjutnya kosa kata akan berkembang pesat lagi
Setelah kecerdasan berbahasa berkembang dengan baik, maka insyaallah kecerdasan lainnyapun akan ikut berkembang. Kecerdasan yang lain adalah kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis/alam.
Demikian informasi mengenai pemberian nutrisi dan stimulasi dini yang tepat untuk kecerdasan otak anak. Dengan nutrisi tepat seperti yang terdapat dalam EnfaMama A+, EnfaGrow A+, lingkungan yang baik dan Stimulasi yang tepat semoga anak-anak bisa tumbuh cerdas, shalih dan shalihah sesuai harapan kedua orangtuanya.


Referensi:
Al Qur’an
Setiadi, Budi. Menembus Batas. 2011. Ziyad Books
Handayani,Sri. Selamat Anda Akan Menjadi Ibu. 2008. Mizan
Kitab Riyadush Shalihin

0 comments:

Posting Komentar