2. Optimalkan Kecerdasan Anak ( Periode
Emas )
Menurut Teori psikologi, setelah kelahiran bayi, maka
usia yang paling penting dalam pertumbuhan otak anak adalah usia 0 – 2 tahun.
Periode inilah yang disebut periode emas. Dalam periode ini terjadi
perkembangan saraf otak yang tercepat. Selanjutnya memang terus terjadi
perkembangan hingga anak berusia 5 tahun, namun tidak secepat pada usia
sebelumnya. Pada masa emas inilah ASI merupakan asupan gizi yang terbaik untuk
anak. Karena itulah Islam menganjurkan Ibu untuk menyusui selama 2 tahun penuh.
Seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an :
“Para Ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan...” (QS. Al Baqarah : 233)
ASI memiliki keunggulan yang luar biasa. Selain
mengandung DHA dan zat-zat makro yang penting, ASI dilengkapi pula dengan
spectrum vitamin dan mineral yang lengkap. Selain itu, ASI juga mengandung
unsur-unsur pertumbuhan non-zat gizi, hormon dan unsur-unsur yang bersifat
melindungi tubuh, seperti immunoglobulin A (IgA). Zat ini perlu
untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, manfaat terpenting
memberikan ASI ekslusif adalah untuk menjalin ikatan batin yang kuat antara Ibu
dan anak.
Cukupi Kebutuhan Otak Anak
Generasi unggul tidak tumbuh dengan
sendirinya. Laju tumbuh kembang dan tingkat inteligensia seorang anak
sebenarnya tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan saja. Ada tiga faktor yang
saling memengaruhi, yaitu genetik atau keturunan, faktor lingkungan, dan faktor
gizi.Faktor genetik, meski tidak bisa
kita ubah, hanya berkontribusi sekitar 30 persen saja. Sisanya, faktor gizi dan
lingkungan (pengasuhan dan stimulasi), bisa dirangsang sebelum dan sesudah si
kecil lahir. Meskipun ada banyak teori yang
dikemukakan oleh para ahli mengenai makanan bagi otak, namun pada prinsipnya
kebutuhan otak ada dua yaitu oksigen dan nutrisi makanan. Enfagrow A+, dengan kandungan
nutrisi yang lengkap cukup untuk memenuhi asupan nutrisi yang diperlukan untuk
kebutuhan Otak Anak dan tumbuh kmbang anaktumbuh kembang anak. http://www.meadjohnson.co.id/our-brands/enfa/enfagrow-aBerikut ini merupakan kandungan nutrisi yang terdapat
dalam enfagrow A+Enfagrow A+ :
"Enfagrow
A+ dengan Enfa A+ Formula, yaitu komposisi unik ALA, DHA, Prebiotik Fos &
Gos, Kolin dan Biotin "
Manfaat DHA untuk usia 0 – 6 bulan,
bayi memiliki koordinasi mata-tangan yang lebih baik daripada bayi yang tidak
mendapat asupan yang cukup. Sedangkan manfaat untuk usia 6 bln – 2 tahun
adalah DHA meningkatkan produksi hormon penting untuk pertumbuhan otak yang
pesat pada usia ini.
Sedangkan Kolin adalah asam amino
saturasi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan berperan dalam pembentukan
membran sel untuk penyampaian sinyal didalam sistem saraf dan tranmisi saraf
kolinergis. Kolin juga memegang peranan dalam berbagai sitem kognisi didalam
otak. Kolin adalah prekursor kimia atau ”balok pembangun” yang dibutuhkan untuk
neurotransmitter acetylcholin yang telah terbukti oleh penelitian
membantu dalam perkembangan memori dan kecerdasan (Anonymous, 2010).
Selain faktor gizi, masih ada faktor
Lingkungan dan Stimulus yang mempengaruhi Kecerdasan Otak Anak.
Lingkungan
Para pakar perkembangan anak
menegaskan bahwa lingkungan merupakan salah satu elemen penting untuk
kecerdasan bayi. Bayi yang dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih sayang dan
aman akan memiliki emosi yang baik. Sebuah studi menemukan bahwa anak yang
mengalami masalah dalam kehidupan awalnya memiliki otak yang ukurannya 30
persen lebih kecil daripada anak yang normal.
Pemberian Stimulus
Setelah lahir, stimulasi harus terus
dilakukan untuk meningkatkan koneksi otaknya. Stimulasi pada usia dini bisa
dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat menyusui, menggendong,
memandikan, atau memakaikan baju. Stimulasi pada bayi berusia kurang dari tiga
bulan dilakukan dengan mengupayakan rasa aman dan nyaman, misalnya dengan
memeluk, menatap mata, atau mengajak berbicara
Stimulasi yang bervariasi dalam
suasana yang menyenangkan tidak hanya memacu berbagai aspek kecerdasan anak,
tetapi juga membuat anak bahagia. Itu sebabnya, Ita menekankan relasi yang
dekat antara orangtua dan anak
Berikut tahapan pemberian stimulasi yang dapat Orang
tua berikan menurut anjuran dr. Koesnadi Rusmil, Sp.A (K)
Usia 0-3 bulan.
Stimulasi dilakukan dengan mengupayakan rasa aman,
nyaman, dan menyenangkan. Antara lain dengan memeluk, menatap mata bayi,
mengajak tersenyum, dan berbicara. Anda juga bisa merangsang indera penglihatan
dan pendengaran dengan cara membunyikan mainan berbunyi atau berwarna mencolok.
Usia 3-6 bulan.
Di usia ini stimulasi ditambah dengan bermain
“cilukba”. Bayi dirangsang untuk tengkurap, telentang, bolak- balik, serta
duduk.
Usia 6-9 bulan.
Ajak anak bersalaman, memanggil namanya, dibacakan
dongeng, serta dirangsang untuk berdiri.
Usia 9-12 bulan.
Rangsang kreativitasnya dengan cara mengajak ia
bermain balok atau memasukkan mainan ke wadah. Ajar anak menyebut mama-papa,
ibu-ayah, atau kakak.
Usia 12-18 bulan.
Biarkan anak berlatih mencorat-coret dengan pensil
warna, bermain boneka, belajar berjalan, menendang bola, serta menggunakan alat
makan.
Usia 18-24 bulan.
Anak distimulasi dengan menanyakan, menyebutkan, dan
menunjukkan bagian tubuh, mengenal nama binatang dan benda-benda di sekitar
rumah. Rangsang kecerdasan bicara anak dengan mengajaknya bicara tentang
kegiatan sehari-hari atau kegiatan mendongeng.
Usia 2-3 tahun.
Ajari anak mengenal konsep ukuran besar dan kecil, di
dalam dan luar, mengenal warna, menyebutkan nama teman-temannya. Anak juga
sudah bisa diajari menggunakan toilet (toilet training).
Usia 3-4 tahun.
Setelah usia tiga tahun, kegiatan stimulasi diarahkan
untuk mempersiapkan anak memasuki dunia sekolah. Misalnya mengajari anak
memegang pensil atau mewarnai gambar. Orangtua juga bisa menjadikan kegiatan
makan bersama sebagai sarana untuk mengenalkan balita pada variasi makanan dan
membiasakan keterampilan makan yang baik.
Masih banyak lagi
stimulasi-stimulasi yang dapat orang tua berikan sesuai kondisi anak dan
lingkungan.
3. Stimulasi dini dapat merangsang
kecerdasan multiple
Menurut beberapa ahli, kecerdasan
awal yang harus dimiliki oleh anak adalah kecerdasan bahasa, karena dengan
bahasa segala informasi yang masuk ke dalam otak anak dapat di proses dengan
baik dan diterima dengan pemahaman yang utuh dan benar.
Menurut Howard Gardner, pencetus Multiple
Intelligence, kecerdasan berbahasa meliputi empat elemen penting, yaitu
mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Nah, pemberian stimulus sejak dini
inilah yang sangat berpengaruh pada kemampuan verbal / bahasa anak.
Bahasa pada bayi berkembang melalui beberapa tahapan
umum :
·
Mengoceh ( 3
– 6 bulan )
·
Kata pertama
yang di pahami ( 6 – 9 bulan )
·
Instruksi
sederhana yang di pahami ( 9 – 12 bulan )
·
Kata pertama
yang di ucapkan ( 10 – 15 bulan )
·
Penambahan
dan penerimaan kosa kata ( lebih dari 300 kosa kata pada usia 2 tahun)
·
Tiga tahun
selanjutnya kosa kata akan berkembang pesat lagi
Setelah kecerdasan berbahasa
berkembang dengan baik, maka insyaallah kecerdasan lainnyapun akan ikut
berkembang. Kecerdasan yang lain adalah kecerdasan logika/matematika,
kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestik, kecerdasan
musical/ritmik, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis/alam.
Demikian informasi mengenai
pemberian nutrisi dan stimulasi dini yang tepat untuk kecerdasan otak anak.
Dengan nutrisi tepat seperti yang terdapat dalam EnfaMama A+, EnfaGrow A+, lingkungan
yang baik dan Stimulasi yang tepat semoga anak-anak bisa tumbuh cerdas, shalih
dan shalihah sesuai harapan kedua orangtuanya.
Referensi:
Al Qur’an
Setiadi, Budi. Menembus Batas. 2011. Ziyad Books
Handayani,Sri. Selamat Anda Akan Menjadi Ibu. 2008.
Mizan
Kitab Riyadush Shalihin