بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Wahai Ukhti Muslimah rahimakumullah,
Artikel ini adalah sebagai kelanjutan daripada Catatan kami sebelumnya
(Wahai
Ukhti, peliharalah dirimu..)yang khusus mengupas masalah prinsip bagi
wanita shalihah namun yang akhir-akhir ini sering kali terabaikan yaitu tentang
Tabarruj serta betapa penting ber-
hijab bagi kaum wanita
Muslimah.
Sesungguhnya perhatian islam terhadap wanita muslimah sungguh sangat besar agar
mereka dapat menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan
memiliki kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.Dan syarat-syarat yang diwajibkan
pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang
timbul akibat tabarruj (berhias diri).
Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya
agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.
Keutamaan Hijab
Hijab itu adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasul. Allah SWT telah
mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
- "Wamaa kaana limu'minin walaa mu'minatin idzaa
qadaa allaahu warasuuluhu amran an yakuuna lahumu alkhiyaratu min amrihim
waman ya'shi allaaha warasuulahu faqad dhalla dhalaalan mubiinaan "
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan
tidak pula bagi perempuan yang mu'minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata." (Q.S.
Al-Ahzab [33] : 36)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan
hijab, sebagaimana firman-firman-NYA:
- "Dan katakanlah kepada
wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.S An-Nur:
31)
- "Dan hendaklah kamu tetap
di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang jahiliyah." (Q.S. Al-Ahzab: 33)
- "Apabila kamu meminta
suatu (keperluan) kepada mereka (istriistri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka." (Q.S. AlAhzab: 53)
- "Hai Nabi! Katakanlah
kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka." (Q.S. AlAhzab: 59)
Rasulullah
SAW bersabda: "Wanita itu aurat"
maksudnya adalah bahwa seluruh tubuh wanita (kecuali wajah dan kedua telapak
tangannya) adalah aurat, oleh karenanya kaum wanita yang beriman, harus
menutupi tubuhnya.
Hijab itu 'iffah...
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ) ~ 'Iffah
(menahan diri dari maksiat).
Allah SWT berfirman:
- "Hai Nabi! Katakanlah
kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena
mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan
buruk (dosa), "karena itu mereka tidak diganggu". Maka
orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah "karena itu mereka tidak diganggu"
sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk
gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
Hijab itu kesucian..
Allah SWT berfirman: ~ "Apabila kamu
meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istriistri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka." (Q.S. AlAhzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian
bagi hati orang-orang mu'min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila
tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati
yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih
nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit
di dalam hatinya,.
Allah SWT berfirman: ~ "Maka janganlah kamu
tunduk dalam berbicara sehingga berkeingin anlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya." (Q.S. Al-Ahzab: 32)
Hijab itu pelindung..
Rasulullah SAW bersabda:
- "Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi
serta Menyukai rasa malu dan perlindungan"
Sabda beliau yang lain:
- "Siapa saja di antara
wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa
Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya."
~ Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
Hijab itu taqwa...
Allah SWT berfirman:
- "Hai anak Adam!
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada-mu pakaian untuk menutupi
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang
paling baik." (Q.S. Al-A'raaf: 26).
Hijab itu Iman:
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman:
- "Dan katakanlah
kepada wanita yang beriman." (Q.S. An-Nur: 31).
Allah SWT juga berfirman:
- "Dan istri-istri orang
beriman." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu'minin,
Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata:
- "Jika kalian wanita- wanita beriman, maka
(ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita- wanita beriman, dan jika
kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu."
Hijab itu haya'
(rasa malu)
Rasulullah SAW bersabda:
- "Sesungguhnya setiap
agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu."
Sabda beliau yang lain:
- "Malu itu adalah bagian
dari iman dan iman itu di surga."
Sabda Rasul yang lain:
- "Malu dan iman itu bergandengan bersama,
bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat."
Hijab itu ghirah (
perasaan cemburu)
Hijab itu selaras dengan perasaan
cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang
dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak
wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam
akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya.
Ali bin Abi Thalib ra berkata:
- "Telah sampai kepadaku bah wa wanita- wanita kalian
berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang `ajam (non Arab) di
pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada
kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Shalawat dan Salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam
beserta keluarga, para Shahabat, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para penerus
perjuangan Beliau hingga akhir zaman.